Bursa Pagi: Global-Regional Berguguran, IHSG Dihantui Tekanan Bearish
Friday, March 08, 2019       08:26 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (8/3), bursa saham Asia dibuka turun, melanjutkan tren kejatuhan indeksacuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Bursadihantui oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) dan OECD masing-masing menurunkan proyeksi ekonomi zona euro dan global.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,5% yang diwarnai kejatuhan harga saham sektor keuangan sebesar 1,2%,hampir semua sektor berada di zona merah. Indeks njlok 0,75% (-47,00 poin) ke level 6.216,90 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang terperosok 1,27% (-272,49 poin) ke posisi 21.1183,52, setelah dibuka anjlok 0,95% di tengah kejatuhan harga saham Fast Retailling, Softbank dan Fanuc. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka tergelincir 0,58%, saham Hyundai Motor terperosok 1,59%, dan berlanjut merosot 0,73% menjadi 2.149,99.
Melanjutkan tren kejatuhan global, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka terpangkas 1,29% (-370,31 poin) ke posisi 28.409,14 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China terjungkal 2,19% ke level 3.038,34.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah mengakhiri sesi perdagangan sebalum libur Nyepi kemarin dengan kenaikan 0,26% menjadi 6.457.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat didukung rilis data cadangan devisa RI dan  capital inflow  yang membantu mengdongkrak indeks pada perdagangan sebelumnya. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya peluang kenaikan lanjutan, namun masih dibayangi tekanan  bearish  sebelum mencapai area jenuh jual.
Tim Riset Indo Premier berpendapat kekhawatiran investor akan melambatnya ekonomi global seiring dengan turunnya perkiraan pertumbuhan ekonomi 2019 oleh Bank Sentral Eropa serta adanya tawaran pinjaman murah yang diberikan kepada bank-bank di kawasan Eropa diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu turunnya beberapa harga komoditas seperti CPO, nikel dan emas diprediksi akan menjadi tambahan katalis negatif untuk indeks. IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan rentang  support  di level 6.425 dan  resistance  di 6.490.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham : (Buy, Support: Rp1.025, Resist: Rp1.065), (Buy, Support: Rp89.425, Resist: Rp94.300), (Buy, Support: Rp1.335, Resist: Rp1.385), (Buy, Support: Rp1.810, Resist :Rp1.850).
  • ETF: (Buy on Weakness, Support: Rp661, Resist: Rp669), (Buy on Weakness, Support: Rp495, Resist: Rp500), XPLC (Buy on Weakness, Support: Rp520, Resist: Rp526).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi melemah merespons pengumuman kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang mempertajam kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan global. ECB memangkas perkiraan pertumbuhan dan inflasi ekonomi 2019 menjadi 1,1% dari perkiraan ekspansi 1,7%. ECB juga mengumumkan stimulus baru  targeted longer-term refinancing operations (TLTRO-III) berupa pinjaman murah ke perbankan untuk menjaga aliran kredit hingga Maret 2021.
Bank of America, Goldman Sachs, Morgan Stanley dan Citigroup melorot sekitar 1%. Saham Caterpillar, Goldman Sachs dan Home Depot merosot 1% atau lebih. Raksasa teknologi Amazon, Facebook, dan Netflix semuanya anjlok 2% atau lebih. Jaringan supermarket Kroger rontok 10% karena melaporkan laba kuartal IV yang mengecewakan. Burlington Stores terpuruk 11,9%, penjualannya hanya naik 1,3% jauh dibandingkan tahun lalu yang tumbuh 5,9%.
  • Dow Jones Industrial Average merosot 0,78% (-200,23 poin) ke level 25.473,23.
  • S&P 500 anjlok 0,81% (-22,52 poin) menjadi 2.748,93.
  • Nasdaq Composite terperosok 1,13% (- 84,46 poin) ke posisi 7.421,46.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 1,70% menjadi USD25,39.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup turun terpukul oleh pemangkasan perkiraan pertumbuhan ekonomi zona euro oleh ECB yang juga mengumumkan peluncuran program TLTRO III. Saham perbankan Eropa merosot 2% pada akhir sesi, meski sempat menyentuh sesi tertinggi setelah pengumuman itu. Indeks STOXX 600 turun 0,43% (-1,60 poin) menjadi 373,88, dengan hampir semua sektor di zona merah. Saham sektor otomotif dan sumber daya dasar keduanya anjlok lebih dari 2%. Euro anjlok 0,7% terhadap dolar AS.
Data Eurostat menunjukkan zona euro tumbuh 0,9% pada kuartal IV lalu, naik dari 0,6% pada kuartal sebelumnya. Saham Inmarsat melesat 8% setelah melaporkan kenaikan pendapatan kuartal IV sebesar 15%. JC Decaux naik 1,2% karena melaporkan peningkatan laba bersih. Sebaliknya, Hugo Boss anjlok 6,5% meski memperkirakan laba usaha meningkat lebih cepat ketimbang penjualan pada 2019. Penerbit digital Eropa Axel Springer merosot hampir 7%.
  • CAC 40 Paris turun 0,40% (-20,89 poin) menjadi 5.267,92.
  • DAX 30 Frankfurt melorot 0,60% (-69,83 poin) ke level 11.517,80.
  • FTSE 100 London merosot 0,53% (-38,45 poin) ke posisi 7.157,55.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi menguat menembus level tertinggi 2019, di tengah kejatuhan euro terhadap dolar ke level terendah sejak Juni 2017. Kejatuhan euro juga diiringi penurunan mata uang Eropa di luar zona euro. ECB menunda waktu kenaikan suku bunga pasca-krisis pertama hingga 2020 dan meluncurkan putaran baru pinjaman murah ke perbankan.
Keputusan ECB untuk mengubah pedoman tingkat suku bunga merupakan kejutan bagi banyak investor. ECB juga memangkas prakiraan pertumbuhan dan inflasi hingga 2021. Permintaan domestik yang lemah dan ketegangan politik tidak akan dapat diselesaikan dengan sikap kebijakan ECB yang longgar dan akan terus menekan euro, kata para analis. Indeks dolar AS yang mengukur kurs dolar terhadap enam mata uang negara maju , naik 0,82 persen menjadi 97,667 setelah menyentuh 97,71.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1197

0.0004

+0.04%

6:24 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3085

0.00

0.00%

6:24 PM

Yen (USD-JPY)

111.59

0.01

+0.01%

6:24 PM

Yuan (USD-CNY)

6.7149

0.0037

+0.06%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,142.50

15.00

+0.11%

3/6/2019

Sumber : Bloomberg.com, 7/3/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak menguat. Pasar terus menarik dukungan terhadap pengurangan pasokan OPEC + serta sanksi AS terhadap eksportir Venezuela dan Iran. Namun, kenaikan tersebut dibatasi oleh rekor produksi minyak mentah AS dan meningkatnya stok, serta penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Harga minyak mentah berjangka sempat jatuh ke posisi terendah setelah ECB memangkas perkiraan pertumbuhan zona euro.
OECD juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,3 persen pada 2019, turun 0,2 poin dari perkiraan November lalu. Badan Informasi Energi AS melaporkan, stok minyak mentah AS pekan lalu, naik lebih dari perkiraan, melonjak 7,1 juta barel menjadi 452,93 juta barel. Produksi minyak mentah AS tetap pada rekor 12,1 juta barel per hari, meningkat lebih dari 2 juta barel per hari sejak awal 2018.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI, naik 44 sen menjadi USD56,66 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent, naik 32 sen menjadi USD66,31 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi bergerak melemah, tertekan oleh penguatan indeks dolar AS, setelah ECB menunda kenaikan suku bunga. Tetapi prospek ekonomi yang suram di zona euro membatasi kejatuhan harga emas. Jerman, ekonomi terbesar zona euro, mengalami stagnasi pada kuartal keempat dan Italia berada dalam resesi besar-besaran, meningkatkan risiko penurunan lebih lanjut.
Pembelian emas oleh bank sentral juga menahan harga emas. China meningkatkan cadangan emasnya menjadi 60,260 juta troy ounce pada Februari dari 59,940 juta di akhir Januari. Harga palladium turun 0,57% menjadi USD1.529,51 per ounce, perak melemah 0,32% menjadi USD15,0, dan platinum anjlok 1,39% menjadi USD815,25.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,05% menjadi USD1.285,71 per ounce.
  • Harga emas berjangka juga turun USD1,50 (-0,1%) menjadi USD1.286,10 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru
Wednesday, May 01, 2024 - 13:36 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of OCAP
Wednesday, May 01, 2024 - 13:32 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NZIA
Wednesday, May 01, 2024 - 13:29 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NOBU
Wednesday, May 01, 2024 - 13:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of DOOH
Wednesday, May 01, 2024 - 13:22 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of FPNI
Wednesday, May 01, 2024 - 13:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BIMA
Wednesday, May 01, 2024 - 13:16 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BAPI
Wednesday, May 01, 2024 - 12:56 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ATAP
Wednesday, May 01, 2024 - 12:52 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BUDI